Telinga di ciptakan untuk mendengar, tapi hati di ciptakan untuk merasa, bisa jadi merasa dalam konteks yang luas
Kali ini aku hanya bisa menjelaskan sebuah penjelasan yang mungkin terdengar berbeda dari apa yg kalian pikirkan
Kau tahu? Telingamu dia hanya bisa mendengar apa yg ia dengar
Mulutmu ia hanya bisa berbicara apa yang ia ingin katakan
Matamu, ia hanya bisa melihat apa apa yg bisa ia lihat
Tapi hati?.....
Hati ia selalu mendapat pesan dari si telinga, si mulut, si mata
Hati di ciptakanNya dalam keadaan putih bersih dan baikbaik saja
Ia selalu saja bisa terluka, menghitam, membatu, atau bahkan rusak
Itu hanya karena si mata, si telinga, si mulut yang meronta dan merengek pada hati yg saat itu baikbaik saja.
Di ceritakan kali ini tentang sebuah headset yang sama sekali tak bersuara namun ia tetap ada di kedua telinga pendengarnya.
Tidak pernah ada efek berarti sebenarnya.
Tapi apa maksudnya?
Telingamu tidak perlu mendengar sesuatu yg hasad lagi hasud maka hatimu akan selalu baik baik saja
Bagaimana caranya?
Pepatah mengatakan 'buta lah kamu jika ingin menjadi seorang yg sukses' lalu 'tuli lah kamu mendengar celaan orang lain' dan 'diamlah, jika bicaramu hanya berisi celaan dan tak menaruh kebaikan'
Ya benar, jadi imbas apa yg ku maksudkan dari sebuah headset yang tak bersuara? Padahal ia bisa mendengar
Yaitu pikiranmu yg mampu melindungi hatimu sendiri
Kamu, tidak perlu menjadi 'wah' sebab dirimulah yg mampu menilai seberapa jauh kamu menjadi lebih baik walaupun 1% setiap harinya
Mau orang bilang kamu tidak 'becus dan pecundang' kamu tetap kamu, asal jangan jadi 'kuping badak' ya. Sebab hati yg lunaklah yg selalu menerima kebaikan
(Cagi)