Satu waktu dalam ketikanku ini aku bilang senyap dan sunyi...
Tidak ada diam yang tak berisi...
Hanya saja kali ini daripada bercerita lebih baik menulis
Menuliskan isi hati yang hanya diri sendiri yang mengerti
Dalam sebuah proses dewasa sedang dalam diam, mengambil tindakan, menghapus perasa iba pada pelakon antagonis berselimut protagonis
Pandai dalam memainkan peran dalam kehidupan...tidak ada orang lain mampu dan di perbolehkan menjamah ruang pribadi yg berdasar campur tangan netizen yang maha benar
Aku tak peduli pahamku kritis dalam memilih "orang lain" sebagai teman, lalu Butuh tak butuh, sinkron tak berelasi...
Aku tak butuh orang yg datang saat duka macam seperti dia dia kamu dan lainnya
Krisis kepercayaan kepada manusia.... Kepada siapapun yg mampu bersilat lidah yang melenceng dari nalar manusia atas dasar kebutuhan dan butuh, lalu berprilaku menyimpang tidak sesuai koridor...
Aku benci aku benci aku benci itu
Aku sedang marah kali ini,
Marah pada diriku sendiri, kenapa masih saja membiarkan ini terjadi....
Di luar dugaan aku sudah muak dengan drama drama lain, alih alih manis buah jambu berkedok kebutuhan...
Otak ku berjalan, paham itu berbeda dari biasanya...
Yang kau tahu aku ini polos, tidak tahu apa apa...
Yang kau tahu, aku ini bodoh
Kamu, hanya tidak tahu, diamku, tidak sebodoh perkiraanmu
Iba ku tidak semudah pikiran licikmu...
Untuk orang orang yang tidak pernah bertanggungjawab atas apa yang di embannya...
Detik ini, lalu tahun depan, sikapku tak sebatas rasa iba...
Kita hanya sebatas tema yang temanya teman tidak lebih...
Lain waktu spesies ini, perlu di beri pelajaran...
Semoga selalu bahagia, dengan cara yang sederhana tanpa "banyak mau" apalagi "banyak omong"
Udah... Cape gue nulis beginian
Teu pada ngarti kabeh geh sarua bae, wassalam
27/12/18