Senin, 13 November 2017

Headset tak bersuara

Telinga di ciptakan untuk mendengar, tapi hati di ciptakan untuk merasa, bisa jadi merasa dalam konteks yang luas

Kali ini aku hanya bisa menjelaskan sebuah penjelasan yang mungkin terdengar berbeda dari apa yg kalian pikirkan

Kau tahu?  Telingamu dia hanya bisa mendengar apa yg ia dengar

Mulutmu ia hanya bisa berbicara apa yang ia ingin katakan

Matamu, ia hanya bisa melihat apa apa yg bisa ia lihat

Tapi hati?.....

Hati ia selalu mendapat pesan dari si telinga, si mulut, si mata

Hati di ciptakanNya dalam keadaan putih bersih dan baikbaik saja

Ia selalu saja bisa terluka, menghitam, membatu, atau bahkan rusak

Itu hanya karena si mata, si telinga, si mulut yang meronta dan merengek pada hati yg saat itu baikbaik saja.

Di ceritakan kali ini tentang sebuah headset yang sama sekali tak bersuara namun ia tetap ada di kedua telinga pendengarnya.

Tidak pernah ada efek berarti sebenarnya.
Tapi apa maksudnya?

Telingamu tidak perlu mendengar sesuatu yg hasad lagi hasud maka hatimu akan selalu baik baik saja

Bagaimana caranya?
Pepatah mengatakan 'buta lah kamu jika ingin menjadi seorang yg sukses' lalu 'tuli lah kamu mendengar celaan orang lain' dan 'diamlah, jika bicaramu hanya berisi celaan dan tak menaruh kebaikan'

Ya benar, jadi imbas apa yg ku maksudkan dari sebuah headset yang tak bersuara? Padahal ia bisa mendengar

Yaitu pikiranmu yg mampu melindungi hatimu sendiri

Kamu, tidak perlu menjadi 'wah' sebab dirimulah yg mampu menilai seberapa jauh kamu menjadi lebih baik walaupun 1% setiap harinya

Mau orang bilang kamu tidak 'becus dan pecundang' kamu tetap kamu, asal jangan jadi 'kuping badak' ya. Sebab hati yg lunaklah yg selalu menerima kebaikan

(Cagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

seandainya

Seandainya aku di perlakukan selayaknya dicintai mungkin akan sangat bahagia. Tanpa lagi harus mencari, mengetik pesan bertanya tentang kaba...