Untuk jiwajiwa yg sering patah hati dan di patahkan kepercayaannya oleh seseorang atau manusia lain
Untuk jiwajiwa yg pernah percaya lalu kecewa
Untuk jiwajiwa yg pernah percaya karena di gagali
Untuk jiwajiwa yg pernah mencintai namun di dustai
Untuk jiwajiwa yg pernah optimis namun pesimis karena di sakiti
Kamu ketakutan untuk gagal, patah hati, di dustai, di patahkan hatinya lagi dan lagi
Sebuah krisis kepercayaan pada umat manusia
Mengapa? Tidakkah kamu terlalu suudzon dan sarkatis memandang sesuatu
Ku tahu begitu, tapi apakah pengharapan kepada manusia itu berhak
Tapi dirimu saat itu, takut
Percayalah, pada tuhanmu niscaya apapun yg kamu harapkan tidak akan pernah menemui titik patah hati
Ketika kamu pernah berfikiran negatif bukan berarti kamu terlihat buruk
Hanya saja itu bentuk sensor alami manusia dimana letak ketakutan akan di gagali bersarang
Tapi, filterlah sesuatu melalui nalarmu
Apa yang baik kamu juga akan selalu tahu
Maka apa yg negatif selalu bisa terfilter positif tidak berkepanjangan
Kamu... Boleh berfikiran begitu namun sebelum itu kita perlu mencerna dari sudut mana lawan bicara mengambil sesuatu yg kita pikir negatif namun menurutnya positif
Karena isi kepala manusia itu berbeda
Dimana ada yg pernah tersayat, ada yg pernah melalui sesuatu secara rutin, sehingga apapun yg ia pikirkan itu juga berbeda dan lebih transparan
So... Kita perlu reminding objectif sebelum menilai dan menggurat sesuatu
Karena sebuah vonis belum tentu benar dan belum tentu salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar